الدرس الأول

Aturan Tata Bahasa Arab Kata adalah lafadz tunggal yang menunjukkan suatu makna. Kata terdiri dari tiga jenis: Isim (kata benda), Fi’il (kata kerja), dan Harf (kata partikel).

• Isim (Kata Benda)

Isim adalah kata yang menunjukkan makna yang berdiri sendiri dan tidak termasuk dalam konteks waktu. Isim mencakup kata-kata yang menunjukkan manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna abstrak yang tidak terkait dengan waktu, seperti: رجل (laki-laki), أسد (singa), زهرة (bunga), حائط (dinding), شهر (bulan), نظيف (bersih), استقلال (kemerdekaan). Ciri-ciri Isim Isim dapat dibedakan dari Fi’il (kata kerja) dan Harf (kata partikel) dengan lima ciri: 1. Dapat diberi tanwin, seperti: رجلٌ (seorang laki-laki), كتابٌ (sebuah buku), شجرةٌ (sebuah pohon). 2. Dapat dimasukkan “al” di depannya, seperti: الكتاب (buku itu), الشجرة (pohon itu). 3. Dapat di-jar-kan dengan huruf jar atau idhafah (penggenitifan), seperti: على الشجرة (di atas pohon), غصن الشجرة (ranting pohon). 4. Dapat disandarkan padanya, yaitu dapat dijadikan subjek (mubtada’) atau pelaku (fa’il atau naib fa’il), seperti: الكتاب مفيد (buku itu bermanfaat), فهمت (aku mengerti), عنبت (aku menasihati).

• Fi’il (Kata Kerja)

Fi’il adalah kata yang menunjukkan makna yang berdiri sendiri dan termasuk dalam konteks waktu, yaitu menunjukkan terjadinya sesuatu pada waktu tertentu, seperti: كتب (menulis), يجري (berlari), استمع (mendengarkan). Ciri-ciri Fi’il Fi’il dapat dibedakan dari Isim (kata benda) dan Harf (kata partikel) dengan empat ciri: 1. Dapat dihubungkan dengan dhamir fa’il (subjek), baik dhamir mutakallim (penutur), dhamir mukhatab (orang kedua), seperti: كتبتُ (aku menulis), شكرتُ (aku berterima kasih). 2. Dapat dihubungkan dengan Ta’ Ta’nits Sakinah (ta yang menunjukkan perempuan), seperti: قامتْ (dia bangkit). 3. Dapat dihubungkan dengan Ya’ Mukhatabah (ya yang menunjukkan perempuan), seperti: تكتبين (kamu menulis), اشكري (bersyukurlah kamu). 4. Dapat dihubungkan dengan Nun Taukid (nun penegasan), baik yang berat atau yang ringan, seperti: لأزيدنَّ (aku pasti akan menambah), لأزيدَنّ (aku pasti akan menambah).

• Harf (Kata Partikel)

Harf adalah kata yang menunjukkan makna yang tidak berdiri sendiri, yaitu tidak memiliki makna kecuali bersama dengan kata lainnya, seperti: في (di), أن (bahwa), هل (apakah), لم (tidak). Ciri-ciri Harf Harf dikenal karena tidak memiliki ciri-ciri Isim atau Fi’il. Jenis-jenis Harf 1. Yang masuk pada Isim dan Fi’il tetapi tidak berfungsi apa-apa, seperti: هل (apakah). 2. Yang khusus masuk pada Isim dan berfungsi padanya, seperti: في (di). 3. Yang khusus masuk pada Fi’il dan berfungsi padanya, seperti: لم (tidak).

• Kalimat yang Bermakna (Jumlah Mufidah)

Kalimat yang bermakna adalah setiap rangkaian dari dua kata atau lebih yang memberikan makna yang lengkap, dan kata adalah bagian dari kalimat. Kalimat yang Bermakna dibagi menjadi dua bagian:

1. Jumlah Ismiyah: Kalimat yang diawali dengan Isim, dhamir, atau isyarah, seperti: العلم نور (ilmu adalah cahaya), نحن مجاهدون (kami adalah pejuang), أولئك صالحون (mereka adalah orang-orang yang saleh).
2. Jumlah Fi’liyah: Kalimat yang diawali dengan Fi’il, seperti: نجح الطالب (murid itu berhasil), يكتب الطالب الدرس (murid itu menulis pelajaran).