الدرس السابع

    Kaidah   Sifat (al-shifah) adalah kata yang menggambarkan sebuah kata benda lain sebelumnya, dan kata benda tersebut disebut sebagai maushuf (yang digambarkan), seperti dalam kalimat: “Hadza thabibun mashhur” (Ini adalah seorang dokter yang terkenal). Dalam kalimat ini, “thabib” adalah maushuf dan “mashhur” adalah sifat.   Sifat mengikuti maushuf-nya dalam empat hal:

1.  dalam hal ma’rifah (berdefinisi) dan nakirah (tidak berdefinisi),
2. dalam hal mudzakkar (maskulin) dan muannats (feminin),
3. dalam hal mufrad (tunggal), mutsanna (dua), dan jamak (banyak),
4. dalam hal i’rab: marfu’ (berharakat dhammah), manshub (berharakat fathah), dan majrur (berharakat kasrah).

Jika maushuf adalah jamak untuk benda yang tidak berakal, ada dua hal yang mungkin: (1) sifatnya bisa berbentuk mufrad muannats (tunggal feminin), seperti dalam kalimat: “Qara’tu kutuban mufidah” (Saya membaca buku-buku yang bermanfaat), (2) sifatnya bisa berbentuk jamak muannats salim (jamak beraturan feminin), seperti dalam kalimat: “Hadzihi maktabatun jadiidatun” (Ini adalah perpustakaan-perpustakaan yang baru).