الدرس التاسع
About Course
القواعد
١. الضمائر المتصلة تنقسم إلى ثلاثة أقسام
ضمائر رفع متصلة وتكون دائما متصلة بالفعل أو بكان وأخواتها (-)
ضمائر نصب متصلة وتكون دائما متصلة بالفعل أو بإن وأخواتها (-)
ضمائر جر متصلة وتكون دائما متصلة بالاسم أو بحرف الجر (-)
: ضمير رفع متصل هو الذي يقع في محل رفع ويكون دائما متصلا بالفعل أو بكان وأخواتها وهي
تاء الفاعل مثل : جلست – جلستما – جلستم – جلست – جلستن (-)
نا مثل : جلسنا (-)
ألف الاثنين مثل : جلسا – جلستا – يجلسان – تجلسان – اجلسا (-)
– واو الجماعة مثل : جلسوا – يجلسون – اجلسوا
– ياء المخاطبة مثل : تجلسين – اجلسي
:ضمير نصب متصل هو الذي يقع في محل نصب ويكون دائما متصلاً بالفعل أو بإن وأخواتها وهي
ياء المتكلم مثل : شكرني (-)
نا مثل : شكرنا (-)
كاف المخاطب مثل : شكرك – شكرك – شكركما – شكركم – شكر كن (-)
هاء الغائب مثل : شكره – شكرها – شكرهما – شكرهم – شكرهن (-)
:ضمير جر متصل هو الذي يقع في محل جر ويكون دائما متصلا بالاسم أو بحرف الجر وهي
ياء المتكلم مثل : كتابي – لي (-)
نا مثل : كتابنا – لنا (-)
كاف المخاطب مثل : كتابك – منك (-)
هاء الغائب مثل : كتابها – عليهم (-)
:ضمائر الرفع المتصلة نوعان
ضمير بارز هو الضمير الذي له الظاه صورة في اللفظ (-)
ضمير مستتير هو الضمير الذي ليست له صورة في اللفظ وإنما يفهم من الكلام (-)
الضمائر المستتير نوعان : ضمائر مستتير وجوبا وضمائر مستنير جوازا
الضمير المستتير وجوبا هو الذي لا يصح أن يحل محله الاسم الظاهر
الضمير المستتير جوازا هو الذي يصح أن يحل محله الاسم الظاهر
Kaidah 1. Dhamir muttasil (kata ganti yang terhubung) terbagi menjadi tiga bagian:
- Dhamir rafa’ muttasil, yang selalu terhubung dengan kata kerja atau dengan kaana dan saudara-saudaranya.
- Dhamir nashb muttasil, yang selalu terhubung dengan kata kerja atau dengan inna dan saudara-saudaranya.
- Dhamir jar muttasil, yang selalu terhubung dengan kata benda atau dengan huruf jar.
Dhamir rafa’ muttasil adalah dhamir yang berada dalam posisi rafa’ dan selalu terhubung dengan kata kerja atau dengan kaana dan saudara-saudaranya, yaitu:
- Ta’ al-fa’il, seperti: jalastu (aku duduk), jalastuma (kalian berdua duduk), jalastum (kalian laki-laki duduk), jalasti (kamu perempuan duduk), jalastunna (kalian perempuan duduk).
- Na, seperti: jalasnaa (kami duduk).
- Alif al-tsanayn, seperti: jalasaa (mereka berdua laki-laki duduk), jalastaa (mereka berdua perempuan duduk), yajlisani (mereka berdua laki-laki sedang duduk), tajlisani (mereka berdua perempuan sedang duduk), ijlisaa (duduklah kalian berdua).
- Waw al-jama’ah, seperti: jalasuu (mereka laki-laki duduk), yajlisuuna (mereka laki-laki sedang duduk), ijlisuu (duduklah kalian laki-laki).
- Ya’ al-mukhatabah, seperti: tajlisiin (kamu perempuan sedang duduk), ijlisii (duduklah kamu perempuan).
Dhamir nashb muttasil adalah dhamir yang berada dalam posisi nashb dan selalu terhubung dengan kata kerja atau dengan inna dan saudara-saudaranya, yaitu:
- Ya’ al-mutakallim, seperti: syakaranii (dia berterima kasih padaku).
- Na, seperti: syakaranaa (dia berterima kasih pada kami).
- Kaf al-mukhatab, seperti: syakarka (dia berterima kasih padamu laki-laki), syakarki (dia berterima kasih padamu perempuan), syakarkuma (dia berterima kasih pada kalian berdua), syakarkum (dia berterima kasih pada kalian laki-laki), syakarkan (dia berterima kasih pada kalian perempuan).
- Ha’ al-ghaib, seperti: syakarahu (dia berterima kasih padanya laki-laki), syakaraha (dia berterima kasih padanya perempuan), syakarahuma (dia berterima kasih pada mereka berdua), syakarahum (dia berterima kasih pada mereka laki-laki), syakarahunna (dia berterima kasih pada mereka perempuan).
Dhamir jar muttasil adalah dhamir yang berada dalam posisi jar dan selalu terhubung dengan kata benda atau dengan huruf jar, yaitu:
- Ya’ al-mutakallim, seperti: kitaabi* (bukuku), lii (bagiku).
- Na, seperti: kitaabunaa (buku kami), lanaa (bagi kami).
- Kaf al-mukhatab, seperti: kitaabuka (bukumu laki-laki), minka (darimu laki-laki).
- Ha’ al-ghaib, seperti: kitaabuhaa (bukunya perempuan), ‘alayhim (pada mereka laki-laki).
Dhamir rafa’ muttasil terbagi menjadi dua jenis:
- Dhamir bariz, yaitu dhamir yang memiliki bentuk yang jelas dalam lafadz.
- Dhamir mustatir, yaitu dhamir yang tidak memiliki bentuk yang jelas dalam lafadz tetapi dipahami dari konteks kalimat.
Dhamir mustatir terbagi menjadi dua jenis:
- Dhamir mustatir wajib, yaitu dhamir yang tidak boleh digantikan oleh kata benda yang jelas.
- Dhamir mustatir jaa’iz, yaitu dhamir yang bisa digantikan oleh kata benda yang jelas.
Course Content
Materi 9
-
05:36
-