الدرس الخامس

  Kaidah Zharf (kata keterangan) terbagi menjadi dua bagian, yaitu Zharf al-Makan (keterangan tempat) dan Zharf al-Zaman (keterangan waktu). Zharf ini juga bisa disebut sebagai maf’ul fihi, yaitu sebuah kata benda yang berfungsi sebagai keterangan untuk menjelaskan waktu atau tempat terjadinya suatu perbuatan (yaitu yang menjawab pertanyaan “kapan” atau “di mana” suatu perbuatan terjadi).

• Zharf al-Makan menunjukkan tempat terjadinya perbuatan, seperti dalam kalimat: “Waqafa al-thalibu amama al-fasli” (Siswa berdiri di depan kelas). (Amama: keterangan tempat yang manshub dengan harakat fatḥah).
• Zharf al-Zaman menunjukkan waktu terjadinya perbuatan, seperti dalam kalimat: “Taghurridu al-thuyur sabahan” (Burung-burung berkicau di pagi hari). (Sabahan: keterangan waktu yang manshub dengan harakat fatḥah).

Beberapa Zharf al-Makan yang paling penting adalah: Amama (di depan), Waraa’ (di belakang), Khalf (di belakang), Yamin (di kanan), Yasar (di kiri), Syimal (di utara), Janub (di selatan), Syarq (di timur), Gharb (di barat), Wasat (di tengah), Fawq (di atas), Qurb (dekat), Taht (di bawah), Bayn (di antara), ‘Ind (di sisi), Ladaya (di dekatku), Tilqa’ (menghadap), Tijah (menghadap), Nahwa (menuju), Hawla (di sekitar), Duna (tanpa). Beberapa Zharf al-Zaman yang paling penting adalah: Sa’ah (jam), Yaum (hari), Usbuu’ (minggu), Syahr (bulan), Sanah (tahun), Sabah (pagi), Masa’ (sore), Zuhur (siang), Layl (malam), Ghad (besok), Lahzah (saat), Burhah (sejenak), Mudda (periode), Fatrah (masa), Hin (ketika), Qabla (sebelum), Ba’da (setelah), Tiwala (sepanjang), Khilal (selama), Atsna’ (selama).